Senin, 25 Juni 2012

ABORTUS


ABORTUS

Abortus spontan (miscarriage ) adalah terminologi yang digunakan pada kasus kehamilan dalam 20 minggu pertama yang berakhir dengan sendirinya.
Menurut ACOG - American College of Obstetricians and Gynecologists, abortus spontan adalah jenis kegagalan kehamilan yang sering dijumpai. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa 10 - 25% kehamilan akan berakhir dengan abortus spontan. Dari seluruh peristiwa abortus spontan,  50 - 75% adalah peristiwa kehamilan yang tergolong dalam " Chemical Pregnancies". Kejadian ini terjadi dimana kehamilan segera berakhir setelah implantasi dan terjadi kehamilan sekitar waktu perkiraan haid yang akan datang. Pasien dengan " chemical pregnancy" tak menyadari bila dirinya hamil.
Sebagian besar abortus spontan berlangsung pada 13 minggu pertama kehamilan. Kehamilan memang satu hal yang menggembirakan namun mengingat bahwa begitu banyak kejadian abortus spontan yang terjadi pada minggu-minggu pertama kehamilan maka tidak ada salahnya bila anda memberitahukan mengenai hal ini kepada pasien.

Mengapa peristiwa abortus spontan dapat terjadi ?
Penyebab peristiwa ini amat beragam, sebagian besar tidak diketahui. Pada trimester pertama, penyebab utama abortus spontan adalah kelainan kromosom yang berarti bahwa ada masalah dengan kromosom mudigah. Kelainan kromosom dapat terjadi pada sel sperma, sel telur atau saat pembelahan zygote. Penyebab abortus spontan yang lain adalah :
  • Masalah hormonal, infeksi atau kesehatan ibu
  • Gaya hidup (merokok, penyalahgunaan obat, malnutrisi, caffein, paparan terhadap radiasi atau bahan beracun)
  • Proses implantasi hasil konsepsi kedalam endometrium yang tidak berlangsung secara sempurna
  • Usia ibu
  • Trauma ibu      
Faktor lain yang tidak terbukti dapat menyebabkan abortus spontan adalah : aktivitas seksual, bekerja diluar rumah (kecuali dalam suasana lingkungan yang sangat 'poluted'), olah raga tingkat sedang.

Apa yang merupakan resiko terjadinya peristiwa abortus spontan?
Pada masa reproduksi, kemungkinan mengalami abortus spontan berkisar antara 10 - 25% dan pada sebagian besar ibu sehat adalah 15 - 20%.
  • Semakin tua usia ibu kemungkinan mengalami abortus semakin besar.
  • Usia kurang dari 35 tahun, resiko terjadi abortus spontan 15%
  • Usia 35 - 45 tahun, resiko terjadi abortus spontan 20 - 35%
  • Usia > 45 tahun, resiko terjadinya abortus spontan 50%
  • Wanita yang pernah mengalami abortus spontan, resiko mengalami serangan ulang abortus spontan 25% ( hanya sedikit meningkat )
Apa tanda abortus spontan ?
Bila anda sedang hamil dan mengalami gejala dan keluhan berikut, maka anda harus segera menghubungi dokter :
  1. Nyeri punggung ringan atau berat ( lebih berat dibanding nyeri saat haid )
  2. Penurunan berat badan
  3. Mengeluarkan lendir vagina kemerahan
  4. Kontraksi uterus ( nyeri mengejang tiap 5 - 20 menit )
  5. Perdarahan vagina kecoklatan atau merah terang dengan atau tanpa kejang perut ( 20 - 30% pasien hamil mengalami perdarahan vagina pada awal kehamilan, 50% diantaranya kehamilannya berlanjut sampai aterm )
  6. Mengeluarkan gumpalan darah dari vagina
  7. Tanda-tanda kehamilan yang menghilang secara tiba-tiba
Jenis abortus :
Abortus adalah merupakan proses dan kejadian sesaat. terdapat berbagai jenis abortus. Informasi yang dapat diperoleh mengenai kesehatan dan perkembangan mudigah atau janin sangat sedikit sehingga disarankan saat hamil anda mempelajari tahapan pertumbuhan dan perkembangan janin.
  1. Abortus iminen : terdapat perdarahan pervaginam disertai dengan kejang perut dan atau nyeri punggung. Ostium uteri tertutup. Seringkali perdarahan ini merupakan akibat dari peristiwa implantasi.
  2. Abortus insipien : terdapat perdarahan pervaginam yang cukup banyak dengan kejang perut atau nyeri punggung. Ostium uteri terbuka
  3. Abortus inkompletus : Perdarahan uterus , ostium uteri terbuka dan kadang-kadang teraba jaringan dalam kanalis servikalis
  4. Abortus kompletus : Semua hasil konsepsi sudah keluar
  5. "Missed abortion" : Pasien tidak menyadari bila dirinya mengalami abortus. Mudigah sudah mati namun tidak terjadi proses pengeluaran hasil konsepsi. Tanda - tanda kehamilan hilang dan pada pemeriksaan ultrasonografi tidak terlihat gerakan janin atau detik jantung.
  6. Abortus berulang ( habitual abortion ) : terjadi 3 peristiwa abortus berturut-turut. Angka kejadian 1% pasangan yang menghendaki kehamilan. 85% penderita abortus berulang akan dapat mengalami kehamilan yang normal dan berlanjut sampai aterm.
  7. " Blighted Ovum " : ( anembryonic pregnancy ). sel telur yang telah dibuahi mengalami implantasi pada dinding uterus namun tidak terjadi perkembangan mudigah. Seringkali dijumpai adanya kantung kehamilan dengan atau tanpa pembentukan "yolc sac", namun mudigah tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut.
  8. Kehamilan ektopik : Sel telur yang dibuahi mengalami implantasi diluar cavum uteri (seringkali di dalam saluran indung telur-tuba falopii ) Harus dilakukan tindakan agar embrio tidak berkembang lebih lanjut. Bila tidak ditangani dengan baik maka akan dapat menyebabkan komplikasi ibu yang berat.
  9. Kehamilan mola : Merupakan akibat kelainan genetik selama proses fertilisasi sehingga pertumbuhan jaringan kehamilan menjadi abnormal.   
Terapi abortus
Tujuan utama pengobatan selama atau setelah abortus adalah mencegah terjadinya perdarahan dan atau infeksi. Semakin muda usia kehamilan maka tubuh akan mengeluarkan hasil konsepsi secara spontan dan tidak memerlukan prosedur medik. Bila hasil konsepsi tidak dapat keluar secara spontan, maka tindakan untuk menghentikan perdarahan dan mencegah infeksi adalah dilatasi dan kuretase. Terapi medik pasca dilatasi dan kuretase dapat digunakan untuk mengendalikan perdarahan.

Bagaimana mencegah kejadian abortus spontan ?
Mengingat bahwa sebagian besar abortus spontan disebabkan oleh abnormalitas kromosom maka tidak ada langkah pencegahan kejadian ini. satu langkah penting pencegahan adalah meningkatkan kesehatan sebelum kehamilan sehingga memperbaiki lingkungan dimana hasil konsepsi akan tumbuh nantinya
  • Olahraga teratur
  • Konsumsi makanan sehat
  • Mengatasi stres
  • Memperoleh berat badan yang ideal
  • Minum asam folat setiap hari
  • Dilarang merokok, minum minuman keras , caffein
Segera setelah menyadari hamil, anda harus meraih kesehatan yang optimal.
agar bayi anda tumbuh dan berkembang dengan baik :
  1.  Lindungi abdomen
  2. Jangan merokok (atau menjadi perokok pasif )
  3. Jangan mengkonsumsi alkohol
  4. Jangan mengkonsumsi obat secara sembarangan
  5. Hindar caffein
  6. Hindari lingkungan yang berbahaya : radiasi, penyakit infeksim sinar X, lingkungan yang kotor
  7. Hindari olahraga kontak atau yang beresiko tinggi cedera.
TERAPI EMOSIONAL :
Kejadian abortus dapat mengenai siapa saja. Masalah yang sering dipikirkan oleh penderita abortus adalah :
- Pemulihan fisik
- Pemulihan emosi
- Kapan dia boleh dan mendapatkan kehamilan lagi

Pasien harus senantiasa menjaga komunikasi yang baik dengan suami, keluarga, teman dan dokter.

1 komentar :