Selasa, 03 Juli 2012

JADWAL MINUM PASI BAYI ATERM


JADWAL MINUM PASI BAYI ATERM

Jumlah Minum dalam: cc / 3 jam sekali = 8 X / 24 jam

BERAT BADAN
UMUR 1 HARI
60 cc/Kg BB
UMUR 2 HARI
90 cc/Kg BB
UMUR 3 HARI
120 cc/Kg BB
UMUR 4 HARI
150 cc/Kg BB
UMUR 5 HARI
180 cc/Kg BB
UMUR 6 HARI
200 cc/Kg BB
2,5  kg
19
28
37,5
47
56,25
62,5
2,75 kg
21
31
41,25
52
62
69
3 kg
22,5
34
45
56,25
67,5
75
3,25 kg
25
37
49
61
73
81,25
3,5 kg
26,5
39
52,5
66
79
87,5
3,75 kg
28
42
56,25
70
84
94
4 kg
30
45
60
75
90
100
4,25 kg
32
48
64
80
96
106,25
4,5 kg
34
51
67,5
85
101,25
112,5
4,75 kg
36
54
71,25
89
107
119
5kg
37,5
56,25
75
94
112,5
125

PASIEN DATANG SUDAH MENINGGAL (DOA)






UPTD Puskesmas Jatirejo
Mojokerto
PASIEN DATANG SUDAH MENINGGAL (DOA)
No. Dokumen

No. Revisi
0
Halaman
/
PROSEDUR 
TETAP
Tanggal Terbit

Disetujui oleh,
Kepala UPTD Puskesmas Jatirejo



Dr.WIWIK KUSNUL LATIFAH
Penata TK I
NIP. 19711104 200212 2 003

Pengertian

Kasus tiba mati adalah suatu keadaan dimana penderita yang datang di IGD sudah dalam keadaan meninggal

Tujuan

Prosedur ini dibuat agar petugas IGD mampu melakukan penatalaksanaan kasus tiba mati (Death On Arrival) dengan baik dan benar
Kebijakan
Pemeriksaan fisik terhadap pasien DOA tetap harus dilakukan dan didokumentasikan pada status rawat jalan
Prosedur
1.      Identifikasi jenazah dan catat peristiwa kematian di kartu status pasien.
2.      Dokter jaga IGD memeriksa kondisi jenazah untuk memperkirakan sebab kematian
3.      Bila diduga mati wajar, jenazah dirawat sesuai prosedur, Surat kematian dapat diperoleh di bagian Rekam Medik Puskesmas Jatirejo pada jam kerja
4.      Bila diduga mati tidak wajar, maka petugas :
Ø  Lapor polisi sesuai TKP
Ø  Melakukan pemeriksaan pada jenazah sesuai dengan prosedur pembuatan Visum et Repertum.
Ø  Apabila dipandang perlu diadakan Otopsi, maka jenazah di kirim ke RSUD
5.    Bila keluarga/pengantar jenazah menolak untuk dilakukan pemeriksaan dalam pada jenazah, maka keluarga/pengantar menandatangani surat pulang paksa dan tidak diberikan surat kematian

Unit terkait

IGD



Minggu, 01 Juli 2012

TIDUR NGILER



Ada yang tidur ngiler tadi malam? Mengiler saat tidur tentu akan membuat tidurnya menjadi tidak nyaman. Air liur yang keluar dari mulut ini terkadang sulit untuk dicegah, sehingga membuat orang menjadi malu saat terbangun. Terutama saat menginap atau tidur bersama orang lain, ya kan?
 
Pada bayi, kondisi ini sering ditemukan pada bayi yang mau tumbuh gigi, sehingga bayi akan mengiler saat tidur atau saat sedang terjaga. Tapi hal ini akan berbeda jika terjadi pada orang yang sudah dewasa. 

Sebagian besar orang akan menyadarinya setelah bangun tidur, atau terbangun karena mendapati bantal yang sudah basah. Mengiler saat tidur bisa menjadi fenomena yang normal atau bisa juga terjadi akibat kondisi medis tertentu yang bisa meningkatkan produksi air liur.
 
Mengiler disebut juga dengan sialorrhea, yaitu suatu kondisi yang dialami oleh jutaan orang dalam tidurnya setiap malam. Hal ini terjadi ketika seseorang bermimpi atau saat istirahat.

Seperti dikutip dari eHow, salah satu penyebab dari kondisi mengiler saat tidur adalah akibat mulut yang kering sehingga memicu produksi air liur berlebih. Selain itu ada juga beberapa kondisi lain, yaitu:

1. Tidur dengan mulut terbuka. Tidur dengan kondisi seperti ini menyebabkan mulut kering lebih cepat karena kelembaban dari mulut hilang. Hal ini memicu air liur yang ada di dalam mulut untuk keluar, sehingga membuat orang mengiler.

2. Efek samping dari obat yang dikonsumsi. Beberapa obat terkadang memiliki efek samping seperti mulut kering atau menyebabkan adanya gangguan pada kelenjar yang bertugas memproduksi air liur.

3. Adanya masalah pada gigi, seperti infeksi pada gigi atau gusi orang tersebut yang mempengaruhi air liur.

4. Memiliki anatomi mulut yang tidak normal, seperti lidah yang terlalu besar, gigi yang terlalu rapat atau pembesaran kelenjar limpa.


Untuk mengatasinya seseorang harus mengetahui terlebih dahulu apa penyebab ia mengiler saat tidur. Cara terbaik untuk mengurangi kondisi ini adalah dengan menghindari posisi tidur miring, karena posisi ini akan mendorong rahang untuk terbuka sehingga menyebabkan mulut terbuka saat tidur.

Jika penyebabnya adalah kondisi medis, maka tak ada salahnya untuk konsultasikan dengan dokter. Jika jumlah air liur yang dikeluarkan memang berlebihan, maka dokter akan meresepkan obat untuk mengurangi jumlah air liur yang dihasilkan oleh kelenjar. Namun pemberian obat ini harus atas resep dokter karena bisa menyebabkan dehidrasi.


Sumber:
blogbelajarpintar.blogspot.com