Tampilkan postingan dengan label ORTHOPEDI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ORTHOPEDI. Tampilkan semua postingan

Rabu, 16 April 2014

De Quervain Syndrome

De Quervain Syndrome


De Quervain Syndrome adalah penyakit yang terjadi karena adanya peradangan pada tendo-tendo dari m. Abductor pollicis longus dan m. Extensor pollicis brevis yang bersama-sama ke satu selubung tendo.


Beberapa penyebab De Quervain Syndrome adalah idiopatik atau tidak diketahui, tetapi penggunaan sendi yang berlebihan atau overuse (terutama pada ibu jari) sering memunculkan De Quervain Syndrome.
Kebanyakan penyebab lain adalah pemakaian otot yang berlebihan, umumnya terjadi di sekitar pergelangan tangan, misalnya terlalu banyak menulis, mengetik, pekerjaan merakit, dan sebagainya dapat memicu peradangan.
Gejala dan keluhan yang dapat ditimbulkan oleh sindrom ini antara lain rasa nyeri saat menggerakkan pergelangan tangan, timbul bengkak sekitar pergelangan tangan, spasme m. abductor pollicis longus dan m. extensor pollicis brevis, serta adanya nyeri tekan sekitar processus styloideus radii. Kalau di lihat dari segi anatomis, tangan, pergelangan tangan dan jari merupakan bagian dari ekstremitas atas yang mudah sekali terkena injury. Salah satu gangguan yang sering terjadi yaitu adanya cidera pada m.abductor pollicis longus dan m. extensor pollicis brevis karena mengalami gangguan gerak pada ibu jarinya atau yang disebut dengan ”De Quervain Syndrome”. De Quervain Syndrome terjadi pada kebanyakan wanita usia 40-50tahun. Jika anda mengalami hal ini, segera untuk konsultasikan kepada dokter bedah tulang setempat.

Tennis elbow

Tennis Elbow

Tennis elbow atau lateral epicondylitis adalah nyeri yang terjadi ketika tendon yang menyambungkan otot siku dengan tulang terlalu banyak berkontraksi, biasanya ketika menggerakan pergelangan tangan dan lengan secara berulang-ulang.



Tennis elbow juga dapat disebabkan karena melakukan pukulan backhand yang kurang sempurna pada permainan tenis. Namun banyak juga pekerjaan dan gerakan berulang-ulang pada pergelangan tangan dan lengan yang dapat menyebabkan tennis elbow.

Rasa sakit akibat tennis elbow terjadi pada tendon otot-otot lengan yang menempel pada tonjolan tulang siku bagian luar. Nyeri juga dapat menyebar ke lengan dan pergelangan tangan.

Istirahat dan memakai obat penghilang rasa sakit seringkali membantu meringankan gejala tennis elbow. Jika pengobatan konservatif tidak membantu atau gejalanya menyebabkan sulit beraktifitas, dokter mungkin menyarankan operasi.

Gejala

Rasa sakit akibat tennis elbow menyebar dari bagian luar siku menuju lengan bagian bawah dan pergelangan tangan. Rasa nyerinya dapat menyebabkan sulit menggoyangkan tangan, memutar kenop pintu, bahkan sulit mengangkat secangkir kopi

Penyebab

Tennis elbow disebabkan ketegangan dan cedera otot yang berlebihan. Penyebabnya adalah kontraksi berulang-ulang otot lengan yang digunakan untuk meluruskan atau mengangkat pergelangan tangan.

Gerakan berulang dan tekanan pada jaringan tersebut dapat menyebabkan peradangan pada tendon yang melekatkan antara otot-otot lengan dengan tonjolan tulang siku bagian luar.

Bermain tenis, terutama melakukan stroke backhand berkali-kali dengan teknik yang buruk merupakan salah satu penyebab tennis elbow. Namun banyak juga gerakan lengan lainnya yang dapat menyebabkan tennis elbow, termasuk:

Menggunakan alat-alat reparasi
Melukis
Membetulkan sekrup
Memotong bahan-bahan untuk memasak, terutama daging
Menggunakan mouse komputer secara berlebihan

Perawatan dan obat-obatan

Tennis elbow sering sembuh dengan sendirinya. Tetapi jika obat penghilang sakit dan perawatan lainnya tidak cukup membantu, dokter akan menyarankan terapi fisik. Untuk kasus yang parah, mungkin diperlukan pembedahan.

Terapi

Dokter mungkin menyarankan teknik tenis atau tugas-tugas pekerjaan tertentu untuk mengurangi tekanan pada jaringan yang terluka.
- Latihan. Dokter atau ahli terapi fisik mungkin menyarankan latihan secara bertahap dengan cara meregangkan dan memperkuat otot-otot, terutama otot lengan.
- Penjepit. Dokter juga mungkin menyarankan pasien memakai tali lengan atau penjepit untuk mengurangi tekanan pada jaringan yang terluka.

Operasi

Jika gejala tidak membaik setelah setidaknya satu tahun terapi biasa, mungkin perlu dilakukan pembedahan untuk mengangkat jaringan yang rusak.

Regards
Dr. Aswedi Putra,SpOT.FICS
Dokter Spesialis Bedah Tulang dan Sendi
www.dokterbedahtulanglampung.com 

Infeksi Tulang Belakang



TB Tulang Belakang


Kita sering melihat di media massa penyuluhan dari pemerintah mengenai penyakit Tuberkulosis (TB). Masyarakat mengenal TB sebagai penyakit paru. Namun di dunia orthopaedi TB merupakan kuman yang tidak asing lagi.

Infeksi TB yang akan dibahas pada artikel ini adalah infeksi TB yang menyerang tulang belakang atau lebih dikenal dengan spondylitis TB. Selama ini pasien-pasien yang saya temui cukup banyak yang tidak langsung terdiagnosis sebelum bertemu dengan dokter orthopaedi.

Memang keluhan awal dari spondylitis TB tidak khas dan dapat berupa nyeri punggung saja pada tahap-tahap awal. Gejala-gejala konstitusional seperti penurunan berat badan, keringat malam, batuk-batuk lama, dan demam jarang muncul dengan jelas. Pemeriksaan penunjang foto rontgen baru akan terlihat jelas setelah kerusakan pada tulang belakang lebih dari 30%. Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) lebih sensitif dan dapat mendeteksi dari awal, namun terlalu memakan biaya untuk screening tahap awal.

Pemeriksaan paling sederhana adalah dari laboratorium berupa penanda radang seperti Laju Endap Darah (LED) dan C-Reactive Protein (CRP) yang melebihi batas normal. Penanda spesifik seperti PAP-TB atau PCR-TB juga dapat mendeteksi.

Salah satu contoh adalah pada pasien saya yang berusia lanjut dengan keluhan nyeri yang menjalar sampai ke kaki dan kelemahan pada gerakan pegelangan kaki. Pengobatan dengan obat-obatan tidak memperbaiki semua keluhan. Ketika dilakukan screening didapati LED dan CRP yang tinggi. Pemeriksaan MRI dengan kontras menunjukkan penyangatan yang khas untuk infeksi kuman TB.



Pasien kemudian diberikan obat anti tuberkulosis (OAT) selama 2 minggu, dilanjutkan operasi untuk pembersihan tulang belakang dan memasang implan untuk menstabilkan. Keluhan nyeri degeneratif pada segmen tulang belakang di bawah segmen yang terinfeksi pada pasien juga ditangani sekaligus dengan operasi ini.

Selesai operasi pasien sudah tidak mengeluhkan nyeri dan berangsur-angsur berjalan normal.

Punggung Degeneratif


Nyeri Punggung Degeneratif


Seperti yang telah dijelaskan pada pengantar mengenai nyeri punggung, nyeri pada penyakit degeneratif disebabkan oleh penekanan pada saraf akibat proses penuaan.

Kejadian yang ditengarai menjadi asal muasal dari nyeri degeneratif adalah proses penuaan diskus yang menjadi bantalan antar tulang. Kandungan air yang ada dalam diskus menurun sehingga kekenyalan bantalan berkurang. Hal ini membuat jarak antar tulang menyempit karena ketinggian diskus berkurang. Dapat juga cincin yang menjaga diskus robek, sehingga sebagian diskus menonjol ke belakang dan menekan saraf menimbulkan rasa sakit saat membungkuk (lihat panah hitam gambar di bawah sebelah kanan).

Beban pun ditanggung oleh dua sendi facet yang ada di belakang, sehingga sendi facetpun rusak dan membengkak. Struktur ini tidak stabil dan menimbulkan rasa nyeri, tubuh pun membentuk tulang tambahan (osteofit) untuk menstabilkan. Osteofit ini dapat menekan cabang saraf yang keluar dari tulang belakang. Apabila cabang saraf tertekan maka nyeri yang dirasakan menjadi menjalar ke kaki dan terasa panas atau kesemutan (lihat gambar di bawah sebelah kiri, 2 panah hitam sejajar).



Tata laksana pada pasien dengan punggung degeneratif selalu dimulai dengan pemberian obat terlebih dahulu untuk melihat respon terhadap obat. Fisioterapi juga dapat membantu mengurangi rasa nyeri. Setelah beberapa minggu dalam pengobatan, dokter orthopedi akan menentukan apakah pengobatan dilanjutkan atau perlu dilakukan operasi.

Namun demikian ada kalanya pasien datang dengan keluhan yang cukup hebat dan terjadi kelemahan anggota gerak sehingga diambil keputusan untuk dilakukan operasi. operasi pada nyeri degeneratif ditujukan untuk melonggarkan struktur-struktur yang menekan saraf, yang biasanya berupa tulang dan bantalan sendi.

Berikut adalah gambaran pasien yang pada saat datang langsung dibutuhkan operasi. Pasien usia 50an mengeluhkan nyeri punggung menjalar, tidak kuat berjalan, dan sakit bila kaki diluruskan. Pada saat dilakukan MRI didapati penyempitan (stenosis) pada tiga segmen terbawah tulang belakang yang cukup berat (lihat gambar di bawah).





Kemudian pada pasien ini dilakukan operasi untuk melonggarkan struktur-struktur yang menjepit saraf (dekompresi) dan dipasang implan untuk menstabilkan tulang belakang sesudah dekompresi. Foto rontgen sesudah operasi dapat dilihat di bawah.





Pasien segera sesudah operasi merasakan entengnya gerakan kaki dan berkurangnya nyeri. Pasien dapat pulang 3 hari sesudah operasi dan kontrol rutin sesudahnya.

Nyeri Punggung

Nyeri Punggung




Nyeri punggung bawah adalah keluhan tersering yang membawa orang untuk pergi ke dokter. Sebagian besar keluhan dialami oleh orang berusia di atas 50 tahun. Nyeri bisa menjalar ke bokong, ke paha, ke betis, maupun ke kaki. Ini dapat digolongkan sebagai nyeri punggung bawah (low back pain) akibat proses degeneratif atau penuaan.

Untuk dapat mengerti bagaimana nyeri punggung bisa terjadi, maka perlu dimengerti anatomi sederhana dari tulang belakang.

Bisa dibayangkan bahwa tulang belakang adalah seperti pipa yang melindungi kabel di dalamnya. Kabel yang dilindungi adalah saraf yang mengeluarkan cabang dari leher sampai ke telapak kaki.

Nyeri terjadi apabila tulang belakang yang seharusnya melindungi, karena proses tertentu, menjadi lebih sempit, bengkok, tidak stabil atau keropos, sehingga menjepit saraf.

Bisa kita lihat pada gambar 1 dari wikimedia, sebuah gambaran 3 dimensi, memperlihatkan bahwa saraf dilindungi oleh tulang belakang yang mengelilingi, baik saraf utamanya (spinal cord), maupun cabangnya (spinal nerve atau root).



Pada gambar di atas posisi tubuh adalah berdiri. Saraf pada  adalah yang berwarna biru laut, sedangkan tulang belakang berwarna abu-abu. Perubahan struktur apapun pada sekitar saraf dapat menyebabkan gangguan sensorik (rasa nyeri, kesemutan, panas) atau motorik (kelemahan, kelumpuhan).

Secara umum penyebab nyeri punggung bawah ada berbagai macam, dari proses degeneratif, tumor, infeksi, sampai nyeri dari sumber lain yang bisa dirasakan seperti nyeri punggung atau sebaliknya nyeri kaki yang sebenarnya bersumber dari nyeri punggung (referred pain) seperti yang terlihat pada gambar 2.



Penanganan tergantung pada penyebabnya. Tidak bisa menggunakan penanganan yang sama untuk semua nyeri punggung bawah, meskipun pada tahap pertemuan awal, dokter orthopaedi yang Anda temui akan memberikan obat anti nyeri kombinasi.

Dokter orthopedi Anda temui akan memberikan serangkaian pertanyaan dan melakukan beberapa pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang awal berupa foto rontgen, MRI dan lab darah. Kami perlu menyingkirkan penyebab-penyebab lain, kemudian mencari penyebab utama nyeri punggung bawah yang Anda alami.

Beberapa penyebab yang sering akan dibahas tersendiri di bawah kategori artikel tulang belakang pada menu di atas.

KEGAWATDARURATAN ORTHOPEDI

KEGAWATDARURATAN ORTHOPEDI


Salah satu miskomunikasi yang sering terjadi antara dokter dan keluarga pasien adalah waktu operasi. Di sini seakan-akan terjadi tawar menawar antara dokter dengan keluarga pasien.

Ada dua kemungkinan skenario yang terjadi dalam hal ini. Pertama adalah dokter menganjurkan operasi segera namun keluarga menunda-nunda, dengan alasan menunggu pengambil keputusan utama di keluarga yang belum datang. Kedua adalah keluarga menginginkan operasi secepatnya sementara dokter menjadwalkan operasi keesokan harinya atau dua tiga hari lagi.

Lantas siapa yang benar dalam hal ini? Apakah operasi orthopedi sebaiknya dilakukan segera atau terjadwal?

Dalam dunia kedokteran secara umum ada tindakan yang “CITO” (harus segera dilakukan) dan ada yang “elektif” (dapat diatur jadwalnya). Ada beberapa hal yang menjadi CITO dalam Orthopedi, antara lain:

Fraktur terbuka
Sindrom kompartemen
Dislokasi
Cedera neurovaskular
Arthritis septik
Cedera tulang belakang dengan penurunan status neurologis
Berikut pembahasan singkat mengenai poin-poin di atas:

Fraktur Terbuka

Fraktur adalah patah tulang. Fraktur terbuka berarti tulang telah bersentuhan dengan dunia luar, yang berarti berisiko infeksi. Infeksi adalah musuh dari dokter orthopedi, infeksi dapat menyebabkan penyembuhan tulang terganggu–tulang tidak tersambung. Fraktur terbuka memerlukan operasi pembersihan (lazim disebut debridement) segera untuk mencegah infeksi. Semakin berat derajat fraktur terbuka (paling tinggi IIIC), dianjurkan segera dilaksanakan debridement. Tidak kalah pentingnya adalah pemberian antibiotik sesuai derajat fraktur terbuka sesegera mungkin.

Sindrom Kompartemen

Sindrom kompartemen adalah peningkatan tekanan di dalam tubuh. Di bidang orthopedi peningkatan tekanan terjadi di alat gerak (paling sering di tungkai bawah). Gejala dari sindrom ini adalah (berurutan) nyeri, pucat, mati rasa, lumpuh, hilang nadi. Apabila tidak ditangani dengan segera maka organ yang bersangkutan, misalnya lengan bawah, akan “mati”–keriput, kering, kaku, tidak berfungsi. Tata laksananya kadang sulit diterima pasien dan keluarga pasien, karena lengan bawah disayat-sayat dalam dan dibiarkan terbuka, tetapi percayalah bahwa ini terapi yang terbaik, yang mungkin menyelamatkan organ tubuh pasien.

Dislokasi

Dislokasi adalah terlepasnya hubungan antara dua komponen sendi. Sendi yang paling sering terkena adalah sendi bahu dan sendi panggul. Dislokasi memerlukan penanganan segera karena, nyeri sekali dan dapat menimbulkan komplikasi lanjutan. Bila sendi dibiarkan lepas lama, maka tulang rawan yang melapisi sendi tidak mendapat makanan dari cairan sendi dan akan mengalami kerusakan permanen. Sendi akan terasa nyeri bila digerakkan, atau mengalami proses penuaan (degenerasi) dini. Tata laksana dari dislokasi adalah mereposisi sendi yang mengalami dislokasi. Anda bisa melihat dokter orthopedi ini bermanuver seperti ahli judo untuk mengembalikan sendi, umumnya membutuhkan pembiusan untuk mengurangi tegangan otot.

Cedera Neurovaskular

Cedera neurovaskular adalah cedera yang melibatkan pembuluh darah dan saraf. Dua unsur yang sangat penting. Dokter orthopedi yang akan menentukan apakah pembuluh darah itu cukup penting untuk disambung segera, demikian juga dengan saraf. Seorang dokter orthopedi mungkin akan memerlukan mikroskop atau lup untuk menyambung pembuluh darah atau saraf.

Arthritis septik

Arthritis septik adalah infeksi oleh kuman yang menghasilkan nanah pada sendi. Arthritis septik memerlukan operasi pembersihan (lazim disebut debridement) segera untuk mencegah kerusakan permanen pada sendi dan penyebaran infeksi

Cedera tulang belakang dengan penurunan status neurologis

Cedera pada tulang belakang dapat menimbulkan kecacatan bermakna bahkan sampai kematian. Tulang belakang melindungi sunsum tulang belakang (medula spinalis) yang bertugas seperti kabel untuk menggerakkan anggota badan kita dan menyampaikan impuls saraf ke otak. Cedera pada tulang belakang dapat menekan dan melukai medula spinalis. Ini memerlukan penanganan segera untuk mengurangi tekanan pada medula spinalis.