Kejadian
Ikutan Pasca Imunisasi
Difteri
Oleh: Dr.Irsyad
Herminofa
NO.
|
KELUHAN PASCA IMUNISASI
|
PENANGANAN
|
1.
|
Nyeri, kemerahan
atau bengkak di tempat suntikan.
|
Dikompres dengan air hangat atau
larutan fisiologis NaCl.
|
2.
|
Benjolan keras di
tempat suntikan, sampai timbulnya abses.
|
Bawa ke dokter terdekat.
|
3.
|
Demam, umumnya pada bayi menderita
panas sore hari >38,5°C. setelah mendapatkan imunisasi, tetapi akan
turun dalam 1 – 2 hari.
|
Antipiretik dan kompres
|
4.
|
Pembengkakan Kalenjar Limfe di daerah
ketiak atau lipat paha dan terasa
nyeri.
|
Analgesik atau segera bawa ke dokter terdekat
|
5.
|
Anak menangis menjerit yang terus
menerus sekitar 3 jam Pasca Imunisasi.
|
Analgesik, Antipiretik
|
6.
|
Artralgia
atau nyeri pada persendian.
|
Analgesik dan antipiretik atau NSID lainnya.
|
7.
|
Neuritis Brachial.
|
Observasi, kompres pada daerah suntikan
|
8.
|
Reaksi
alergi, bisa muncul urtikaria, dermatitis, atau edema
|
Dalam keadaan tertentu dapat
diberikan antihistamin dan salicyl talk, sebaiknya tidak diberikan
kortikosteroid.
|
9.
|
Muntah.
|
Antipiretik, Analgesik, dan Anti Emetik.
|
10.
|
Gelisah dan
ketakutan
|
Analgesik, Antipiretik
|
11.
|
Sulit Tidur
|
Observasi
|
12.
|
Shock anafilaksis, adalah suatu
syndroma klinis yang ditandai dengan adanya hipotensi, tacycardia, kulit yang
dingin, pucat basah, hiperventilasi, perubahan status mental, penurunan
produksi urine yang diakibatkan oleh reaksi anafilaksis.
|
Penanganan Shock
anafilaksis.
1. Baringkan penderita dalam posisi shock
yakni tidur terlentang dengan tungkai
lebih tinggi dari kepala pada alas yang keras
2. Bebaskan jalan nafas
3. Tentukan
penyebab dan lokasi masuknya bahan alergen
4. Bila masuk melalui ekstremitas pasang
torniquette
5. Berikan Adrenalin 1 : 1000 sebanyak 0,25 ml
sub cutane
6. Monitor pernafasan dan hemodinamika
7. Berikan suplemen oksigen
8. Untuk kasus yang sedang berikan Adrenalin 1
: 1000 sebanyak 0,25 ml intra muskuler
9. Bila berat berikan Adrenalin 1 : 100-
sebanyak 2,5 – 5 ml intra vena
10. Bila vena
colaps berikan Adrenalin sub lingual atau trans tracheal
11. Berikan
Aminophillin 5 – 6 mg/ kg BB Iv bolus diikuti 0,4 – 0,9 mg/kg BB/ menit per
drip ini untuk bronchospasme yang persisten
12. Berikan cairan
infus dengan berpedoman pada kadar
hematokrit
13. Monitor
hemodinamika dan pernafasan
14. Bila tidak
membaik rujuk ke intitusi kesehatan yang lebih tinggi
|
13.
|
Reaksi akinetik, kejang, gejala
ensefalopati, kelumpuhan akut.
|
Rujuk Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.
|
Tidak ada komentar :
Posting Komentar