FAKTOR
RESIKO KEHAMILAN
PENDAHULUAN
Tidak ada batasan
mengenai “KEHAMILAN RESIKO TINGGI” yang dapat diterima secara penuh. Namun,
pada umumnya kehamilan resiko tinggi adalah bila kehamilan mencakup hal-hal
sebagai berikut :
- Ibu dan atau anak pada satu jenis kehamilan tertentu memiliki resiko penyakit atau kematian yang lebih besar dibandingkan kehamilan pada umumnya
- Kemungkinan terjadinya komplikasi persalinan pada satu jenis kehamilan tertentu lebih besar dibandingkan kehamilan pada umumnya.
Beberapa kondisi atau karakteristik yang disebut sebagai Faktor
Resiko. Keberadaannya akan menyebabkan satu kehamilan menjadi memiliki
resiko tinggi.
Dokter harus
mengindentifikasi jenis Faktor Resiko pada wanita hamil untuk menentukan
derajat resiko kehamilan pada wanita tertentu sehingga dapat memberikan
perawatan terbaik agar kehamilan dan persalinan berlangsung dengan baik.
FAKTOR RESIKO SEBELUM
KEHAMILAN
Beberapa faktor
resiko sudah ada sebelum seorang wanita memperoleh kehamilan.
I. Faktor Resiko
Fisik
- Usia
- Usia <>
- Resiko terjadi preeklampsia-eklampsia
- Persalinan preterm
- Anemia
- BBLR – Bayi Berat Badan Lahir rendah
- Distosia
- Usia > 35 tahun
- Hipertensi Dalam Kehamilan
- Diabetes Gestasional
- Kelainan kromosom
- Kematian janin
- Solusio plasenta
- Plasenta previa
- Partus lama
Berat badan :
- Berat badan kurang
- BBLR
- Partus preterm
- b. Berat badan lebih
- Bayi besar (makrosomia) dengan segala komplikasinya
- Kehamilan posmatur
- Hipertensi Dalam Kehamilan
- Angka persalinan Sectio Caesar meningkat
Tinggi Badan :
- Wanita dengan tinggi badan <>
- Wanita dengan tinggi badan kurang cenderung untuk melahirkan anak preterm dan dengan pertumbuhan yang tidak normal
Abnormalitas Reproduktif : Kelainan
uterus atau servik akan meningkatkan kejadian
- Persalinan lama
- Abortus berulang (akibat inkompetensia servik atau uterus duplex)
- Kelainan letak
II. Faktor Resiko
Sosial
- Wanita hamil yang tidak menikah ( ‘unwanted Pregnancy’ )
- Sosial ekonomi rendah (kelompok ini sering merupakan perokok berat, penyalah gunaan obat, nutrisi yang tidak memadai, akses kepepalayan kesehatan yang rendah)
III. Masalah pada
kehamilan sebelumnya :
- Persalinan preterm
- BBLR
- Makrosomia
- Janin dengan kelainan kongenital
- Riwayat abortus
- Persalinan posmatur
- Inkompatibiltas Rhesus
- Persalinan operatif pervaginam atau sectio caesar
- Kematian neonatal
Pasien mungkin
memiliki kondisi yang menyebabkan keadaan diatas dapat terulang. Sebagai contoh
pasien DM akan cenderung untuk melahirkan anak makrosomia ( BBL > 4000 gram
) atau pasien yang pernah melahirkan anak dengan kelainan kongenital
IV. Multiparitas :
- Resiko partus presipitatus
- Resiko perdarahan pasca persalinan
V. Kehamilan kembar :
- Resiko tinggi plasenta previa, solusio plasenta
- Resiko tinggi kelainan letak, persalinan preterm
- Penyakit jantung, penyakit tiroid, penyakit ginjal dsbnya yang memerlukan pendekatan multidisipliner
Selama kehamilan
dapat timbul masalah atau keadaan tertentu yang menyebabkan kehamilan menjadi
meiliki resiko tinggi. Sebagai contoh, seorang wanita hamil dapat terpapar
dengan beberapa bahan teratogenik seperti radiasi. Bahan kimia tertentu, obat
atau infeksi. Namun dapat pula terjadi gangguan-gangguan yang berhubungan
dengan komplikasi kehamilan.
Obat :
- Obat anti jerawat
- Obat anti kejang
- Antibiotika tertentu ( streptomycin, teteracyclin)
- Anti hipertensi ( ACE-angiostensin converting enzyme inhibitor )
- Methrotexate ( blokade aktivitas asam folat )
- Kokain :
- Solusio plasenta
- Persalinan preterm
- Kematian neonatus
- Alkohol :
- Retardasi mental
- Nikotin :
- Kematian neonatus
- Komplikasi kehamilan (persalinan preterm, plasenta previa, solusio plasenta, ketuban pecah dini, Pertumbuhan janin terhambat, retardasi mental dan ganguan perilaku)
Selama kehamilan seorang wanita hamil dapat mengalami
gangguan yang tidak terkait dengan kehamilan. Gangguan ini dapat meningkatkan
resiko terhadap ibu dan atau anak antara lain demam tinggi, infeksi berat dan
gangguan yang menyebabkan harus dilakukan operasi abdomen. Beberapa gangguan
nampaknya lebih sering terjadi pada wanita hamil oleh karena adanya perubahan
fisiologi selama kehamilan antara lain : penyakit tromboemboli, anemia dan
infeksi traktus urinarius.
Komplikasi ini hanya
terjadi selama kehamilan dan dapat mengenai ibu dan atau anak.
Antara lain :
- Plasenta previa
- Solusio plasenta
Perdarahan berlebihan
selama kehamilan akan dapat menyebabkan renjatan dan berakibat fatal pada ibu
dan anak bila tidak dtangani dengan baik.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar