Penatalaksanaan Persalinan Normal
Oleh: dr.Irsyad Herminofa al-Hajj
Penatalaksanaan
proses persalinan (kala I) dan proses kelahiran ( kala II ) yang ideal adalah
- Peristiwa persalinan harus dipandang sebagai proses fisiologik yang normal dimana sebagian besar wanita akan mengalaminya tanpa komplikasi.
- Komplikasi intrapartum kadang-kadang terjadi secara cepat dan tidak diharapkan sehingga diperlukan antisipasi yang memadai.
Dengan demikian maka tugas para
klinisi adalah secara bersama-sama membuat ibu bersalin (parturien) dan
pendampingnya merasa aman dan nyaman.
PROSEDUR PASIEN MASUK – “ADMISSION
PROCEDURES”
Memasukkan pasien ke unit persalinan
secara dini adalah sikap yang harus diambil bila pada perawatan antepartum
masuk kedalam kategori kehamilan resiko tinggi.
Identifikasi persalinan
Menentukan diagnosa inpartu terhadap
pasien yang datang dengan akan melahirkan seringkali tidak mudah.
Persalinan Sebenarnya - TRUE
LABOR
- His terjadi dengan interval teratur
- Interval semakin singkat
- Intensitas his semakin kuat
- Rasa sakit pada punggung dan abdomen
- Disertai dengan dilatasi servik
- Rasa sakit tidak hilang dengan pemberian sedasi
Persalinan Palsu - FALSE LABOR
- His terjadi dengan interval tidak teratur
- Interval his semakin lama
- Intensitas his semakin lemah
- Rasa sakit terutama di perut bagian bawah
- Tidak disertai dengan dilatasi servik
- Rasa sakit hilang dengan pemberian sedasi
Didalam hal terdapat kecurigaan
adanya persalinan palsu, perlu dilakukan pengamatan terhafap parturien dengan
waktu yang lebih lama di unit persalinan.
Identifikasi parturien:
- Keadaan umum ibu dan anak ditentukan dengan akurat dan cepat melalui serangkaian anamnesa dan pemeriksaan fisik.
- Keluhan yang berkaitan dengan selaput ketuban, perdarahan pervaginam dan gangguan keadaan umum ibu lain adalah data yang penting diketahui.
- Pemeriksaan fisik meliputi :
- Keadaan umum pasien : kesan umum, kesadaran, ikterus, komunikasi interpersonal.
- Tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu tubuh.
- Pemeriksaan obstetri :
- Palpasi abdomen (palpasi Leopold)
- Frekuensi-durasi dan intensitas his
- Denyut jantung janin
- Vaginal toucher : ( bila tak ada kontraindikasi )
- Servik: posisi (kedepan, tengah, posterior), konsistensi, pendataran dan pembukaan (cm)
- Keadaan selaput ketuban (keadaan cairan amnnion bila selaput ketuban sudah pecah).
- Bagian terendah janin (“presenting part”):
- Kepala/bokong/bahu
- Penurunan (“station”), gambar 6.1
- Posisi janin berdasarkan posisi denominator
- Arsitektur panggul dan keadaan jalan lahir
- Keadaan vagina dan perineum
- 5. Kardiotokografi : “fetal admission test” untuk memantau keadaan janin dan memperkirakan keadaan janin .
Gambar : Derajat desensus bagian
terendah janin.
- Spina ischiadica = level 0
- Diatas spina ischiadica = tanda -
- Dibawah spina ischiadica= tanda +
Pemeriksaan laboratorium :
- Haemoglobin dan hematokrit.
- Urinalisis ( glukosa dan protein ).
- Untuk pasien yang tidak pernah melakukan perawatan antenatal harus dilakukan pemeriksaan:
- Syphilis ( VDRL/RPR )
- Hepatitis B
- HIV (atas persetujuan parturien )
Tidak ada komentar :
Posting Komentar